Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Bahaya salah Pilih imunomodulator

Written By Unknown on Sabtu, 10 Maret 2012 | 19.10

Bahaya salah Pilih imunomodulator obat yang merangsang dan memperbaiki kekebalan tubuh atau yang populer dengan sebutan imunomodulator sebaiknya dilakukan lebih bijaksana. Kurangnya pemahaman masyarakat akan imunomodulator membuat zat ini kerap disalahgunakan dan dianggap seperti vitamin atau suplemen. Padahal, pemakaian yang tidak tepat justru dapat merugikan tubuh yakni merangsang timbulnya alergi.

"Imunomodulator ini sering disalahgunakan dianggap seperti vitamin dan disuruh dikonsumsi tiap hari.  Kalau orang sehat diberi imunomodulator apa akibatnya? Bisa berlebih-lebihan kekebalannya dan alerginya tambah jadi karena penyakit autoimun dan lainnya," ungkap Dr Zakiudin Munasir, Sp. A (K), Ketua Divisi Alergi Imunologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, dalam Konferensi Pers Nutrilon Royal 3 di Jakarta, Rabu (22/10).

Dr Zakiudin menekankan bahwa imunomodulator hanya boleh digunakan apabila seseorang, baik anak-anak atau dewasa mengalami gangguan kekebalan tubuh. "Misalnya ketika anak sedang sakit, anak sakit-sakitan karena kurang kekebalan tubuh atau sehabis sakit berat itu ok.  Tapi kalau anak sehat-sehat saja, jangan setiap hari," terangnya. 

Dokter yang menjabat sebagai Perhimpunan Alergi-Imunologi (Peralmuni) Cabang Jakarta itu juga menyarankan agar tidak untuk mengonsumsi imunomodulator, walaupun dalam dalam bentuk fitofarmaka setiap hari karena akan merangsang alergi.

"Fitofarmaka itu kan obat.  Meskipun bahannya alami, orang apakah harus meminum jamu setiap hari misalnya. Yang boleh kalau dia sudah sakit, misalnya lagi flu, ketularan cacar dari saudara atau kalau habis sakit berat. Kalau kekebalan tubuh  normal, buat apa dirangsang-rangsang, nanti malah kelelahan," jelasnya.

Meski sejauh ini belum ada penelitian tentang akibat penggunaan imunomodulator berlebihan, Zakiudin menyatakan bahwa secara teori tubuh akan sangat rentan terhadap alergi.

"Kalau kekebalan tubuh normal dirangsang terus, seseorang akan tambah jadi alerginya. Nanti kekebalannya jadi berlebihan.  Pokoknya imunomodulator itu bukan sebagai suplemen tetapi memang diperlukan di kala tubuh membutuhkannya seperti saat terkena infeksi," tambahnya.

Imunomodulator, lanjut Zakiudin, memang berbeda dengan vitamin yang dapat dikeluarkan tubuh saat tidak lagi diperlukan atau berlebihan. Bila kekebalan tubuh terlalu berlebih, tubuh menjadi terlalu sensitif dan keseimbangan sel-sel limfosit menjadi terganggu.

"Dalam tubuh itu ada keseimbangan sel-sel limfosit yakni sel limfosit T-helper1 yang  dan limfosit T-helper 2. Sel T helper 1 lebih berperan kepada kekebalan tubuh terhadap infeksi sedangkan T helper 2 berperan pada antibodi.  Pada orang yang reaksi kekebalan tubuhnya berlebihan akan mudah alergi karena sel limfosit T-helper 2 menjadi terlalu dominan," tandasnya.
19.10 | 0 komentar | Read More

Komplikasi Asma dan Pilek Alergi

Komplikasi Asma dan Pilek Alergi Tak sedikit individu yang mempunyai pikiran bahwa asma dan pilek alergi merupakan hal yang berbeda tapi sebenarnya tidaklah berbeda jauh. Mengapa begitu? karena kedua gangguan ini terjadi di tempat yang sama di satu saluran napas sehingga termasuk kategori penyakit "one airway, one disease".

Dr. Hadi Moeliawan, Sp.P dari Klinik Asma & Alergi Dr.Indrajana Mitra International Hospital menyatakan reaksi alergi yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas (hidung) disebut pilek alergi. Sedangkan reaksi alergi pada saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan) menjadi asma.

Reaksi alergi pada penderita pilek alergi menyebabkan reaksi peradangan saluran pernapasan bagian atas hingga menyebabkan banyak lendir di hidung. Sedangkan pada asma, reaksi alergi yang terjadi di saluran pernapasan bagian bawah menyebabkan lendir yang berupa dahak banyak mengumpul.

Dr. Hadi menambahkan, pilek alergi akan menyebabkan terjadinya penyempitan pada jalan napas atas sehingga membuat hidung mampet. Ini terjadi akibat reaksi alergi yang menimbulkan peradangan di saluran napas bagian atas, tepatnya di hidung (concha). Bagian ini akan membengkak dan menyebabkan sesak akibat hidung mampet.

Sementara jika reaksi alergi dan proses peradangan terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah, maka terjadi penyempitan akibat pembengkakan selaput lendir dari saluran pernapasan bagian bawah sehingga menimbulkan rasa sesak (mengi). Inilah yang dikenal sebagai asma, kata Hadi.

Selain rasa sesak, gejala lain yang dirasakan pada saluran pernapasan bagian atas pasien pilek alergi adalah gatal pada hidung hingga timbul bersin - bersin, terutama di pagi hari atau saat kontak dengan benda yang memicu timbulnya alergi. Sedangkan pada saluran napas bagian bawah, timbulnya rasa gatal akan memunculkan gejala batuk - batuk pada asma.

Jadi, asma dan pilek alergi sangat berkaitan, karena apa yang terjadi di saluran pernapasan atas juga terjadi di saluran pernapasan bawah.
19.04 | 0 komentar | Read More

Daun Seledri banyak manfaat

Daun Seledri banyak manfaat Seledri adalah sayuran yang tidak asing bagi kita. Ia sering kita temui dalam sayur sup, kuah bakso, dalam masakan capcay dan salad. Kehadirannya membuat masakan menjadi lebih sedap, karena ia memberi rasa dan aroma yang khas. Sayuran yang lebih segar dimakan mentah atau dimasak sebentar itu, sesungguhnya bukan hanya bermanfaat sebagai penyedap masakan saja, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai obat.

Selain sebagai obat penyakit kulit, seledri sangat dianjurkan untuk mengatasi peracunan pada darah dan menyembuhkan alergi. Ia bisa dipakai sebagai obat tanpa campuran apapun, tetapi juga bisa dicampur dengan bahan lain  misalnya dengan jus ketimun, wortel dan bit.

Obat Raja
Dari buku Heinerman’s Encyclopedia of Healing Juices karya John Heinerman dikatakan bahwa Raja Henry VIII dari Inggris (1491-1547) yang memiliki banyak selir menderita penyakit kulit pada wajah, tangan serta kakinya. Dengan penyakitnya itu penampilan  Raja Henry sangat buruk.

Dia dikenal sebagai raja yang terpaksa membunuh beberapa selirnya karena mereka tak bisa menahan raja jijiknya terhadap sang raja. Sementara itu penyakitnya semakin parah. Mungkin ini diakibatkan kebiasaan makan sang raja yang terbilang rakus.

Raja yang gemar makan masakan daging berlemak, kue-kue manis, minuman anggur ataupun minuman keras,  membuat kondisi kesehatannya semakin menurun,  bahkan wajah dan bagian tubuh lainnya semakin buruk.

Dokter-dokter kerajaan mengobati sang rasa dengan berbagai macam saleb. Ternyata itu hanya sedikit memberi manfaat. Sampai akhirnya dokter istana mencoba  memberi “obat alternatif ” seperti yang banyak dilakukan rakyatnya. Raja dianjurkan minum jus smallage  yang di kemudian hari disebut sebagai jus seledri.

Beberapa batang seledri bersama daunnya ditumbuk, kemudian air perasannya yang sedikit itu diminumkan setiap hari. Setelah beberapa hari terlihat adanya kemajuan .  Lambat laun kulit di wajah maupun di badannya semakin baik.

Pengobatan ini sebenarnya memberi hasil yang menggembirakan. Tetapi sayang, kebiasaan makan buruk sang raja membuat kemajuannya sangat lamban. Untung para dokternya sabar dan telaten, sehingga akhirnya rajapun bisa sembuh, walaupun dalam tempo yang lama.
   
Mengandung Alkaline
Menginjak paku karatan, kotoran masuk ke dalam luka, infeksi saluran kencing, luka bakar yang melebar adalah beberapa kasus yang menyebabkan terjadinya  sepsi atau septicemia  atau yang lebih dikenal sebagai peracunan pada  darah.

Pengobatan dengan seledri yang mengandung garam mineral yang tinggi bisa membuat darah mengandung banyak alkaline. Padahal bakteri penyebab peracunan darah lebih cepat berkembang dalam darah yang berkondisi asam ketimbang darah  berkondisi alkaline. Dengan hadirnya seledri kedalam tubuh akan sangat membantu melepaskan dari peracunan darah.

Dari pengalaman pribadi John Heinerman, ditemukan adanya hubungan kuat antara gula yang dikonsumsinya dengan reaksi-reaksi alergi. Makan dua buah kurma atau beberapa buah permen saja bisa terjadi alergi seperti bersin-bersin, gatal-gatal di mata atau gatal di badan sangat terasa sekali.

Setelah diobati dengan minum setengah cangkir perasan seledri  setiap pagi, dalam beberapa hari saja sudah menghilangkan gejala alergi tadi. Pada akhirnya Heinerman menyimpulkan,  kandungan garam mineral yang kuat pada seledri lah yang membuat darahnya mengandung alkaline.

Cairan perasan seledri terasa agak pahit, tetapi menyegarkan. Sebagai pengobatan ia bisa  dipakai tanpa campuran apapun. Namun bagi yang punya masalah dengan livernya, sebaiknya dicampur dengan jus buah timun, jus wortel dan jua bit.

Bagi yang memiliki alat juicer, sebaiknya  wortel, ketimun dan bit masing-masing satu buah atau kira-kira 1 ons dijus terlebih dahulu. Kemudian hasil cairannya untuk  membelender  beberapa batang seledri  berikut daunnya. Minumlah pagi dan sore setiap hari.

Karena bit tergolong sulit di dapat, maka untuk campurannya boleh hanya menggunakan timun dan wortel saja. Bahkan untuk yang tidak ada masalah dengan livernya, justru dianjurkan hanya memakai seledrinya saja. Kalau membuat jus atau menumbuk seledrinya sulit, bisa juga diblender dengan mencampuri sedikit air putih.

Boks: Seledri Hijau dan Seledri Kuning
Seledri atau Apium Graveolens sudah dibudidayakan sejak abad ke-15 di Eropa selatan. Sejak itu sudah dikenal sebagai obat atau jamu, selain juga untuk penyedap masakan. Bagian yang dimanfaatkan adalah daun dan batangnya yang berpenampang segi empat dan berrongga.
Ada  dua jenis seledri, yaitu seledri kuning dan seledri hijau. Di Indonesia lebih banyak dijumpai seledri hijau. Seledri hijau ada dua macam, yaitu seledri  Golden Crisp yang berukuran kecil yang lebih dikenal sebagai seledri lokal, dan  Giant Pascal yang berukuran lebih besar yang banyak dijumpai di pasar swalayan besar.

Dalam satu batang seledri berukuran sedang setidaknya mengandung 16 mg kalsium, 11 mg fosfor,  0,1 mg zat besi, 50 mg yodium, 136 mg potasium, 110 I.U.vitamin A, sedikit vitamin B Kompleks, dan 4 mg vitamin C. Dalam penelitian lainnya ternyata juga ditemukan magnesium yang cukup besar, antara 27-32 mg setiap batangnya.

Selain untuk mengobati alergi, penyakit kulit dan peracunan pada darah, seledri juga cukup populer untuk mengobati tekanan darah tinggi. Untuk itu ambillah satu buah ketimun yang segar atau sekitar 1 ons dan dua batang seledri segar dan cuci bersih. Makanlah keduanya sebagai lalapan mentah. Bisa juga keduanya diblender dengan menambah sedikit air.
19.01 | 0 komentar | Read More

Memilih Makan Cegah Alergi

Memilih Makan Cegah Alergi Anda tetap bisa menikmati makan di luar walaupun menderita alergi. Bersikaplah aktif saat memesan makanan untuk mengurangi risiko reaksi alergi makanan dari tubuh Anda.

1.    Hindari restoran buffet
Makanan prasmanan ini disajikan dekat satu sama lain. Seringkali sendok sayur makanan digunakan satu sama lain. Akibatnya, zat penyebab alergi dengan mudah berpindah dari satu sajian ke sajian lain.

2.    Hindari restoran sesuai jenis alergi
Bergantung dari jenis alergi, Anda putuskan sendiri restoran mana yang harus dihindari. Jika alergi kerang, hindari restoran seafood karena risiko kontaminasi paling tinggi di restoran jenis itu. Jika alergi kacang, hindari restoran Cina.

3.    Minta saran
Minta rekomendasi dari pramusaji restoran, makanan apa saja yang tidak mengandung penyebab alergi dalam tubuh Anda. Jika si pramusaji tak yakin, minta bicara dengan manajer atau juru masaknya. Bila memungkinkan, beri tahu restoran soal alergi yang Anda derita, jauh sebelum tiba di restoran itu.

4.    Banyak tanya dan bicara
Jangan sungkan bertanya cara makanan dimasak. Juga tanyakan juga bahan-bahan yang digunakan untuk memasak. Masih banyak restoran yang belum menyadari keseriusan alergi makanan. Informasikan ini ke restoran, sehingga Anda bisa yakin makanan Anda bebas dari zat alergen.
18.59 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger